Memikirkan apa yang
dipikiranNya
Markus 8:31-37
Dalam suatu perjalanan dari kota batu menuju
ke Pare cuaca yang pada mulanya cerah pada saat di kota batu kemudian
tiba-menjadi mendung dan turun hujan. Sesampainya
di sebuah desa di sekitar kec. Pujon tiba-tiba hujan lebat tidak bisa di elakan
lagi secara otomatis saya harus berteduh di sebuah gubuk di tepi jalan. Tidak lama kemudian datang lah seorang muda
yang juga sedang ingin berteduh dari hujan,
memang hujan yang cukup lebat membuat kami tidak berani meelanjutkan
perjalanan mengingat daerah tersebut merupakan daerah pegunungan yang rawan
longsor.
Saya mencoba
berbincang dengan seorang muda tersebut dengan memulai berbasa-basi sedikit
bertanya dari mana dan mau kemana, dan kemudian dia bercerita tentang
kuliahnya. Saat itu saya langsung
bertanya apa sich yang hendak kamu lakukan setelah selesai kuliah nanti? Dia menjawab
“kerja” hya semua orang juga tahu kalau selesai kuliah kerja tetapi kerja apa? Dia nampak kebingungan untuk menjawab. Kebanyakan
dari kita saat ditanyai tentang hal yang lebih detail tentang harapan masa
depan terkadang kebingungan untuk menjawab.
Mau buat apa sich kita ini hidup? Untuk apa kita hidup. Perjalanan hidup kedepan yang susah ditebak
dan diperkirakan membuat orang terkadang mengabaikan perencanaan detail tentang
kehidupan ini dan selalu bersikap hati-hati terhadap berbagai hal.
Begitu juga dengan Petrus, saat Tuhan Yesus sedang
menjelaskan Firman Tuhan di depan para imam dengan tiba-tiba Petrus menarik Yesus dan
menegur Yesus untuk bersikap hati-hati. Tetapi
Yesus meenjawab dengan cukup tegas “engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan
Allah, melainkan apa yang dipikirrkan manusia”
Apa yang dipikirkan Allah seharusnya menjadi dasar utama yang harus kita
gumuli untuk kehidupan kita sebagi orang percaya. Berani menderita, berani meberitakan Injil,
berani memikul salib, berani mempertaruhkan nyawa tetapi tidak memikirkan apa
yang dipikirkan Allah semua hanya akan menjadi sia-sia. Mari bergumul untuk mengetahui Pikiran Allah
untuk hidup kita di dalam Firman-Nya. Mendekati
masa penyaliban Kristus ini mari kita bergumul rencana apa yang akan Allah
lakukan di dalam hidup kita. (Chan)
MARI MEMIKIRKAN APA
YANG ALLAH PIKIRKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar