Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Matius 22:37-40
1.
Apakah Tuhan memerlukan kasih kita (manusia)?
§ (1) Semua hukum digenapi
dalam satu kata, yaitu kasih (Rm. 13:10). Semua kepatuhan dimulai
dari kasih sayang, dan tidak akan sesuatu apa pun dalam agama yang bisa
dilakukan dengan benar jika tidak ada rasa kasih terlebih dahulu. Kasih adalah
rasa sayang yang menuntun, yang memberikan hukum dan landasan bagi hukum-hukum
lainnya. Oleh karena itu, sebagai benteng utama, kasih itu harus diberikan dan
dipertahankan bagi Allah. Manusia adalah ciptaan yang dibentuk untuk kasih,
karena itu hukum yang tertulis di dalam hati adalah hukum kasih. Kasih
adalah sebuah kata yang singkat dan manis. Bila kasih itu memenuhi hukum,
pastilah kuk perintah itu akan terasa sangat mudah. Kasih adalah perhentian dan
kepuasan jiwa. Bila kita berjalan di jalan yang sudah tua tetapi indah ini,
kita akan menemukan perhentian.
§ (2) Mengasihi
Allah adalah perintah pertama dan terutama dari semuanya, dan
merupakan intisari dari semua perintah yang tertulis di atas loh batu yang
pertama. Tindakan kasih yang dilakukan dengan benar akan membawa kepuasan.
Kebaikan adalah tujuan yang benar dari kasih. Nah, Allah yang kebaikan-Nya
tidak terbatas, sejak permulaan dan sampai selama-lamanya, harus menjadi yang
pertama-tama untuk dikasihi, tidak boleh ada yang dikasihi selain Dia dan apa
yang dikasihi karena Dia. Kasih adalah hal pertama dan
terutama yang dituntut Allah dari diri kita, dan karena itu menjadi hal pertama
dan terutama yang kita persembahkan kepada-Nya.
- Sekarang,
di sini kita diarahkan:
§ [1] Untuk mengasihi Allah
sebagai Allah kita, Kasihilah Tuhan, Allahmu seperti milikmu
sendiri. Perintah yang pertama adalah,Janganlah ada padamu allah lain, yang
secara tidak langsung menyatakan kita harus memiliki Dia sebagai Allah kita,
dan hal itu akan menarik kasih kita kepada-Nya. Mereka yang menjadikan matahari
dan bulan sebagai allah mereka, juga mengasihi benda-benda langit itu (Yer.
8:2; Hak.
18:24). Mengasihi Allah seperti milik kita sendiri adalah mengasihi Dia
karena Ia adalah milik kita, Pencipta kita, Pemilik kita, dan Penguasa kita.
Oleh karena itu, kita harus bertingkah laku layaknya Dia milik kita, dengan
segala ketaatan dan ketergantungan pada-Nya. Kita harus mengasihi Allah
sebagaimana Dia sudah diperdamaikan dengan kita, dan Dia sudah menjadikan Dia
milik kita melalui perjanjian-Nya sendiri. Itulah dasarnya mengapa Dia adalah Allahmu.
§ [2] Mengasihi Dia dengan segenap
hati, dan dengan segenap jiwa, dan dengan segenap akal budi kita. Beberapa
orang berpendapat bahwa ketiga hal ini menunjukkan sesuatu yang sama, yaitu
mengasihi Dia dengan segenap kekuatan kita. Sementara ada juga yang membedakan
ketiga hal itu dengan mengatakan bahwa yang dimaksud dengan hati, jiwa, dan
akal budi adalah kehendak, kasih sayang, dan pengertian; atau indra kemampuan
yang sangat penting untuk hidup yang mencakup masalah merasa dan berpikir.
Kasih kita kepada Allah haruslah kasih yang tulus, bukan hanya kata-kata di
lidah saja, seperti mereka yang berkata mengasihi Dia, tetapi hati mereka tidak
bersama Dia. Kasih itu haruslah kasih yang kuat, kita harus mengasihi Dia pada
tingkat yang paling dalam. Sebagaimana kita harus memuji Dia,
begitu juga kita harus mengasihi Dia, dengan segenap
batin kita(Mzm.
103:1). Kasih itu haruslah tunggal dan terunggul, kita harus mengasihi-Nya
lebih dari segala yang lain. Inilah seluruh alur yang harus dilalui oleh kasih
sayang kita. Hati harus menyatu dalam mengasihi Allah, tidak boleh
terbagi-bagi. Semua kasih kita terlampau kecil untuk dipersembahkan kepada-Nya,
dan karena itu segenap kekuatan jiwa harus dikerahkan dan dibawa kepada-Nya. Itulah
hukum yang terutama dan yang pertama, karena kepatuhan pada hal ini menjadi
sumber kepatuhan bagi semua hukum lainnya. Semua hukum lainnya akan diterima kalau
mengalir dari kasih itu.
2.
Apakah pentingnya Kasih kita Bagi Tuhan?
Mengasihi
Tuhan adalah sebuah Perintah yang tujuannya adalah, Tuhan Hanya mau Kita Taat
dan Setia.. kepadanya.
3.
Bagaimana Cara mengasihi Tuhan dengan Benar?
mengasihi Allah haruslah di awali dengan segenap hati segenap jiwa dan segenap Akal Budi kita. sehingga Kasih
kita hendaknya merupakan kasih seperti terungkap dalam Rom 12:1-2; 1Kor 6:20; 10:31; 2Kor 9:15; Ef
4:30; 5:1-2; Kol
3:12-17).
akan tetapi bisakah manusia melakukan ini semua dengan benar??? manusia telah jatuh dalam dosa dan segala Aspek hidupnya sudah tercemar dengan Dosa tidak ada lagi yang murni dalam diri manusia dan tidak ada lagi yang tulus menyembah dalam hati manusia.
4. Apa dasar
utama untuk kita mengasihi Tuhan?
1 Yohanes
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang
telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi
dosa-dosa kita. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
KESIMPULAN :
Mengasihi Allah haruslah dilakukan setiap orang percaya karena merupakan salah satu dari bentuk ketaatan kita kepada Tuhan. Akan tetapi saat dosa mencemari diri manusia membuat kasih yang untuk Allah menjadi rusak oleh karena itu dasar untuk mengasihi Allah adalah Karena Allah terlebih dahulu mengasihi kita dan memurnikan kita dari dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar