Rabu, 20 November 2013

KERAS KEPALA

Keras Kepala


                 Ada orang tua yang tidak ada henti-hentinya selalu menghukum anaknya saat melihat anaknya melakukan kesahalan.   Seorang anak akan terus terkenan hukuman karena ketidak tahuan apa yang dibuat benar atau salah.  Orang tua memiliki tugas untuk mengingatkan dan mengarahkan, orang tua tidak segan-segan menghukum dengan tindakan tegas untuk mendisiplinkan anak.

Anak yang keras kepala akan terus berbuat sesuatu yang salah meskipun seberapa tegas disiplin yang diberikan tidak akan berdampak banyak dalam dirinya,  karena yang dibuat adalah benar menurut anak itu.  Seorang anak memiliki kecenderungan belajar dari apa yang dilihat dari apa yang dia alami. Sehingga tindakan yang di lakukan baik itu benar atau pun salah pasti akan diperbuat oleh seorang anak karena mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah..

Bangsa yang keras kepala

Keras kepala yang sangat dialami oleh bangsa Israel pada masa Yeremia,  dimana semua system sudah menjadi rusak dan bahkan sudah tidak terkendali lagi.  Kehidupan bangsa Israel sudah mulai kembali bergeser menyembah illah lain dan kehidupan social mereka dalam kebebasan menjadi kebabalasan, Ketidakadilan ( # Yer 05:01 ) , kemunafikan dalam agama ( # Yer 05:02 ) , incorrigibleness ( # Yer 05:03 ) , korupsi dan penyelewengan ( # Yer 5:4-5 ) , penyembahan berhala dan perzinahan ( # Yer 5:7-8 ) , Tidak setia kepada Allah ( Yer 05:11 # ) , dan berlaku kurang ajar dia ( # Yer 5:12-13 ).  Tokoh-tokoh agama yang seharusnya menjadi panutan dan penegur yang utama sudah tidak bisa lagi diharapkan karena mereka sudah “mematahkan kuk” aturan Tuhan tidak ditegakan dengan tegas dan sudah memutuskan “tali pengikat”, meskipun mereka mengetahui cara Tuhan dan hukum Allah mereka, namun mereka terlalu kaku untuk membungkuk untuk pemerintahannya: ini menunjukan kerusakan  total. Mereka mengetahui kehendak Guru mereka , tetapi memutuskan untuk memiliki kemauan mereka sendiri , berjalan di jalan sesuka hati mereka dan di hadapan mata mereka . mereka berpikir diri mereka sudah terlalu baik untuk dikendalikan, terlalu besar untuk dikoreksi , bahkan oleh Tuhan ALLAH semua sendiri.

Implikasi

Tuhan hanya mau kita bisa tetap rendah hati karena memang kita rendah karena kita memang berbeda dari yang menciptakan kita dan tetap bisa menjadi anak-anaknya yang Memuliakan Allah dan menikmati hadirat Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita.  Tuhan ingin kita tetap mengenakan “Kuk” dan tetap mengikatkan tali pengikat Bukan kerena Allah ingin memberi beban kepada kita tetapi hanya karena DIA mengasihi kita  agar kita tahu apa yang harus kita pebuat dan harus bagaimana bersikap.  Allah memberi kebebasan kepada kita memberikan kemerdekaan kepada kita agar kita bebas untuk bisa menyembah dia dan agar kita bisa merdeka untuk Memuliakan dia.

 "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" (Ibrani 4:7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar