Ayub 2:1-13
Ayub 2: 10, “Apakah
kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?
Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.”
Ada seorang muda Indonesia yang
memperjuangkan nasib di Jepang. Dia merintis usaha desain yang dipasarkan
secara online. Dibantu dengan 9 rekan
kerja yang berasal dari berbagai Negara termasuk dengan jepang. Ada banyak hal yang dihadapi dalam perusahan
yang dirintisnya terutama masalah kebudayaan cara kerja. Masing-masing orang membawa kebudayaan kerja
dari Negara asalnya masing-masing sehingga membuat dia untuk bersikap dengan
tidak membatasi cara kerja masing-masing akan tetapi dengan menghitungnya
berdasarkan target yang sudah dicapai dan mengevaluasinya setiap minggu. Terkadang dengan kondisi kebudayaan kerja
yang berbeda mempengaruhi kualitas dan ketekunan dalam mengerjakan sesuatu,
demi yang hasil yang terbaik kondisi apapun harus tetap bertekun.
Dalam kondisi kita saat ini
sebagai orang yang bertekun dan percaya kepada Kristus kesalehan hidup adalah
suatu target yang harus selalu dicapai setiap harinya. Tuhan menciptakan setiap pribadi berbeda
dengan cara berpikir dan cara bertindak yang berbeda dengan kebudayaan yang
berbeda, akan tetapi ada satu hal yang sama yang menjadi tujuan bersama yaitu
kesalehan hidup.
Masih bertekunkah engkau dengan
kesalehanmu? Mungkin ini pertanyaan yang kembali mengingatkan kita untuk
kembali mengevaluasi diri kita masing-masing apakah kita masih hidup dalam
kesalehan. Tantangan yang ada silih
berganti, cobaan yang kuat silih berganti dan godaan hidup tidak hanya terbatas
cukup pada hari ini saja. Tetapi
sepanjang tahun sepanjang umur hidup kita. (Chan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar