Kamu Rasa Kamu Benar?
“ketika Aku berfirman: Sampai di sini boleh engkau datang,
jangan lewat, di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan!” Ayub
38:11
Pada suatu hari ada seorang
karyawan di sebuah perusahaan yang sangat besar. Dia selalu mendapat predikat sebagai karyawan
terbaik di perusahan tersebut karena totalitas dan loyalitas kinerja memang
diberikan untuk menciptakan hasil kerja yang baik bagi perusahaan
tersebut. Akan tetapi suatu ketika
perusahan dengan berat hati harus memberhentikan orang tersebut karena
pertimbangan dari perusahaan. Sang karyawan
merasa dia di rugikan sehingga diberbicara kepada bosnya “bukankah aku selalu
memberikan yang terbaik untuk perusahaan ini!, dan aku selalu bekerja dengan
baik!, bahkan aku menjadi teladan bagi
karyawan yang lain dalam pekerjaan! Kenapa saya diberhentikan?” adakah alasan yang
bebih kuat yang berhubungan dengan pelanggaran kerja yang bisa membuat saya
diberhentikan?”
Seringkali kita menuntut kepada
Tuhan dan selalu menyesalakan sesuatu kejadian yang buruk, karena kejadian
tersebut yang menyesakan sedang terjadi membuat kita seperti Tuhan sedang
menghukum kita. Begitu juga dengan Ayub
saat dia sedang mengalami tantangan yang dilakukan oleh Iblis dan seijin dari
Allah, Ayub merasa kecewa dengan Allah
sehingga di mengungkapkan banyak sekali keluh kesah didalam hatinya pada Ayub 6:27-30,
dia menunggkapan bahwa Ayub akan tetap menjadi ayub yang benar dan tidak
berdusta dan merasa tidak ada kecurangan.
Memang Ayub tidak pernah melakukan hal-hal yang jahat dimata Tuhan
bahkan dia juga kembali mengungkapkan keluhanya pada Pasal 7:20, 10:7, dia juga mengunggkapkan kepada Allah “padahal
Engkau tahu, bahwa aku tidak bersalah,”memang benar Ayub tidak pernah bersalah
tetapi bukan itulah yang dikehendaki Tuhan,
Ujian yang diberikan kepada Ayub ini menunjukan kebenaran bahwa Ayub
adalah “orang benar yang Congkak” oleh
karena itu Tuhan menghendaki agar Ayub tetap benar akan tetapi menunjukan
kerendahan hatinya sehingga Allah menunjukan kepada Ayub bahwa Allah sendiri
yang akan menghentikan kecongkakan Ayub.
Bagaiman dengan kita sering kali
kita selalu berkeluh kesah kepada Tuhan saat sedang menghadapi masalah, kenapa masalah ini terjadi. Meskipun kita selalu berbuat baik dan
berkenan kepada Allah dan selalu Taat kepada Tuhan kita juga harus tetap
berhati-hati dengan diri kita sendiri. Kita
harus sering mengintrospeksi diri kita sendiri apakah kita sudah menjadi orang
yang sombong dalam kebenaran. Saat nanti
kita masuk dalam masa yang dikehendaki Tuhan kita tidak peru bilang kepada
Tuhan “saya sudah mengusir setan demi namaMu (saya sudah melayani orang lain
demi nama MU) untuk bisa masuk kedalam kerajaan Surga. Sehingga kita tidak akan menjadi seperti yang
di ungkapkan dalam Mat 7:22-23 “Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu,
dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu
juga? Pada waktu itulah Aku akan
berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
JANGANLAH KITA
MENJADI CONGKAK KARENA KITA BENAR, TETAPI MENUNDUKAN KEPALA KARENA KITA TAHU
KITA TIDAK PERNAH PUNYA KUASA MENJADIKAN DIRI BENAR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar